Langganan info – Awal pekan ini, pasar valuta asing dikejutkan dengan penurunan nilai Dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS memulai perdagangan dengan catatan merah, menunjukkan pergeseran yang menarik dalam dinamika pasar mata uang global. Mari kita lihat lebih dalam bagaimana posisi Dolar AS dan apa yang menjadi faktor penyebab perubahannya.
Menurut data terbaru yang dipublikasikan oleh RTI, Dolar AS dibuka pada level Rp 16.285, namun segera mengalami penurunan dan berada di posisi Rp 16.364, mengalami penurunan sebesar 21 poin atau 0,13%. Fluktuasi nilai tukar ini menunjukkan bahwa Dolar AS mulai kehilangan daya tarik di pasar. Dalam hari perdagangan ini, Dolar AS mencatatkan level tertinggi di Rp 16.289 dan level terendah di Rp 16.251, menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan.
“Baca juga: Net Zero Emission Lewat Inovasi Reverse Vending Machine”
Melihat performa Dolar AS dari segi mingguan, mata uang ini tercatat menguat sebesar 0,3%. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan di awal pekan, Dolar AS masih mengalami penguatan secara mingguan. Namun, dalam hitungan bulanan, Dolar AS menunjukkan penurunan sebesar 0,34%, menggambarkan adanya tekanan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Dalam perspektif tiga bulanan, Dolar AS mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,09%. Meski demikian, performa ini masih jauh dari angka yang signifikan jika dibandingkan dengan periode enam bulan terakhir. Selama enam bulan terakhir, Dolar AS mengalami penguatan sebesar 2,89%, mencerminkan tren positif yang lebih kuat dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dalam skala yang lebih besar, Dolar AS menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Secara year-to-date (YTD), Dolar AS telah menguat sebesar 5,64%. Angka ini menunjukkan bahwa, meskipun ada fluktuasi jangka pendek, Dolar AS masih mempertahankan kekuatannya sepanjang tahun ini. Secara keseluruhan dalam setahun penuh, Dolar AS mengalami penguatan sebesar 7,85%, yang menandakan bahwa mata uang ini tetap memiliki daya tarik yang kuat di pasar global.
Dolar AS tidak hanya mengalami pergeseran terhadap Rupiah, tetapi juga terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Secara umum, Dolar AS mengalami pelemahan terhadap beberapa mata uang utama:
“Simak juga: Ekspor Produk Perikanan KKP Bidik Pasar Timur Tengah”
Pelemahan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang ini menunjukkan bahwa meskipun Dolar AS menunjukkan penguatan secara keseluruhan, ada dinamika yang kompleks dalam hubungan mata uang yang mempengaruhi posisinya di pasar global.
Secara keseluruhan, meskipun Dolar AS memulai pekan dengan catatan merah dan mengalami penurunan terhadap beberapa mata uang, performa jangka panjangnya tetap menunjukkan tren penguatan. Penting untuk terus memantau dinamika pasar yang dapat mempengaruhi nilai Dolar AS serta strategi investasi yang tepat. Fluktuasi dalam nilai tukar Dolar AS dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global, termasuk kebijakan moneter, situasi geopolitik, dan data ekonomi terbaru.