langgananinfo.com – Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan signifikan pada Rabu (11/12/2024). Harga emas Antam naik Rp17.000 menjadi Rp1.534.000 per gram dari sebelumnya Rp1.517.000 per gram. Kenaikan ini mendekati rekor tertinggi sepanjang sejarah emas Antam, yaitu Rp1.567.000 per gram, yang tercatat pada 31 Oktober 2024.
Tidak hanya itu, harga buyback emas Antam juga melonjak lebih tinggi, naik Rp19.000 menjadi Rp1.384.000 per gram. Harga buyback adalah harga yang ditawarkan Antam untuk membeli kembali emas Anda.
”Baca Juga : Pasutri Raih Ganti Rugi Rp40 Triliun dari Google“
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun internasional. Faktor global seperti ketegangan geopolitik dan ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve (The Fed) turut memengaruhi lonjakan harga emas. The Fed diperkirakan akan melakukan pemotongan suku bunga ketiga pada minggu depan. Selain itu, perhatian pasar juga terfokus pada data inflasi Amerika Serikat yang dirilis pada Rabu.
Antam menawarkan emas dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Pembeli dapat menikmati potongan pajak lebih rendah sebesar 0,45 persen jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Beberapa ukuran emas Antam masih tersedia di Gedung Antam hingga pukul 08.17 WIB.
Kenaikan harga emas juga didukung oleh faktor dalam negeri, termasuk meningkatnya permintaan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Emas tetap menjadi pilihan investasi favorit karena stabilitas nilainya, terutama saat terjadi fluktuasi pasar.
”Baca Juga : Potret Aisar Khaled dan Fuji, Gimmick atau Kedekatan Asli?“
Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah memicu lonjakan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals, Peter Grant, menjelaskan bahwa situasi geopolitik global memberikan tekanan pada investor untuk mencari investasi yang lebih aman.
“Kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong permintaan aset safe haven,” ungkap Peter Grant. Selain itu, ia menambahkan bahwa perhatian pasar juga beralih pada kebijakan pelonggaran moneter oleh sejumlah bank sentral di berbagai negara.
“Ada semacam fokus baru pada tren pelonggaran global. Bank Kanada akan memangkas suku bunga, diikuti oleh ECB dan SNB pada akhir minggu ini, sementara Federal Reserve kemungkinan akan melakukan hal yang sama minggu depan,” lanjut Grant.
Kombinasi ketidakstabilan geopolitik dan kebijakan moneter longgar menciptakan momentum positif bagi harga emas. Situasi ini membuat emas semakin diminati oleh investor yang mencari perlindungan terhadap potensi fluktuasi ekonomi global.
”Baca Juga : Obat Ajaib Keluar Batu Ginjal Tanpa Operasi, Fakta Ahli“