Langganan info – AI bisa menjadi solusi yang mempermudah UMKM. Diman Kendala utama bagi banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan bisnis mereka adalah mendapatkan akses ke pembiayaan. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini dianggap sebagai solusi potensial untuk mempermudah UMKM dalam memperoleh modal dari lembaga keuangan. Berikut ini adalah bagaimana AI berperan dalam mengatasi masalah pembiayaan dan memberikan peluang bagi UMKM untuk berkembang.
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pelaku UMKM, terutama di sektor makanan dan minuman, adalah sulitnya mendapatkan permodalan dari bank. Banyak bank yang masih menggunakan metode penilaian kredit konvensional, yang sering kali tidak sesuai untuk menilai kelayakan kredit bagi usaha kecil. Akibatnya, banyak UMKM terpaksa beroperasi tanpa dukungan keuangan yang memadai, yang menghambat potensi pertumbuhan mereka.
“Baca juga: Ekspor Kopi Lagi Indonesia ke Mesir Mencapai 26 Ton Kopi”
Co-Founder dan CEO ESB, Gunawan Woen, mengungkapkan bahwa selama ini bank menggunakan sistem credit scoring konvensional yang tidak selalu efektif untuk menilai usaha kecil. “Banyak UMKM yang tidak bankable karena metode penilaian ini,” kata Gunawan. “Kami berusaha memberikan visibilitas transaksi dan cashflow dengan bantuan AI, sehingga risiko pinjaman bisa dikurangi dan memungkinkan institusi keuangan untuk lebih mudah masuk ke industri ini.”
AI memainkan peran kunci dalam mengatasi kendala pembiayaan dengan menyediakan sistem yang memungkinkan pembaruan data secara real-time. Dengan sistem AI, UMKM dapat mengumpulkan dan memperbarui data transaksi serta arus kas mereka dengan cepat, yang kemudian dapat digunakan untuk alternatif credit scoring.
“AI memungkinkan kita untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan untuk penilaian kredit secara lebih efisien. Dengan adanya data yang diperbarui secara real-time, bank dapat melihat pertumbuhan dan kesehatan bisnis UMKM dengan lebih jelas,” jelas Gunawan. “Tanpa AI, sulit untuk mengelola data dan mendapatkan penilaian kredit yang akurat.”
Dengan data yang diperbarui secara berkala, AI memungkinkan lembaga keuangan untuk melihat kondisi terkini dari bisnis UMKM. Ini mempermudah proses penilaian kredit, karena bank dapat menilai perkembangan bisnis secara lebih akurat dan responsif terhadap perubahan kondisi. “Skor kredit UMKM dapat berubah setiap hari berdasarkan data yang diperbarui. Ini memungkinkan bank untuk membuat keputusan yang lebih tepat tentang pemberian pinjaman,” tambah Gunawan.
“Simak juga: Warga Kelas Menengah RI “Turun Kasta”, Apa Dampaknya?”
Kepala Badan Ekonomi dan Financial Technology Kadin Indonesia, Pandu Sjahrir, juga melihat potensi besar dalam penggunaan AI untuk mendukung UMKM. Pandu menilai bahwa AI dapat membantu UMKM dalam mengidentifikasi data yang mendukung kemampuan mereka untuk mendapatkan pembiayaan. “Dengan AI, UMKM dapat mendapatkan skor kredit yang lebih akurat. Ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana mereka beroperasi dan berperan dalam ekosistem ekonomi,” ujarnya.
Menurut Pandu, penggunaan AI dapat membawa efisiensi dalam proses pembiayaan, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan bisnis UMKM. “Kemudahan dalam mendapatkan pinjaman berkat AI dapat membantu banyak bisnis kecil untuk berkembang dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian,” tambahnya.
Teknologi AI menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan pembiayaan yang dihadapi oleh UMKM. Dengan kemampuan AI untuk memperbarui data secara real-time dan memberikan penilaian kredit yang lebih akurat. UMKM kini memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapatkan akses ke modal yang mereka butuhkan. Dukungan teknologi ini tidak hanya mempermudah proses mendapatkan pembiayaan. Tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku UMKM untuk berkembang dan mencapai potensi penuh mereka.