langgananinfo.com – Penjualan kendaraan listrik (EV) di Thailand diprediksi tidak akan mencapai target tahun 2024. Disebabkan oleh kebijakan yang lebih ketat dari industri keuangan dalam memberikan kredit mobil baru, di tengah meningkatnya utang rumah tangga. Ketua Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand, Suroj Sangsnit, memperkirakan penjualan mobil listrik baru hanya akan mencapai sekitar 80.000 unit, jauh di bawah target awal 150.000 unit. Meski demikian, jumlah tersebut masih menunjukkan peningkatan sebesar 5% dibandingkan dengan penjualan 76.000 unit pada tahun 2023.
” Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Catat Pertumbuhan Positif “
Penurunan target ini berdampak langsung pada produsen mobil listrik asal China, seperti BYD dan Great Wall Motor Co., yang telah memulai produksi di Thailand untuk memanfaatkan insentif pemerintah. Meskipun pemerintah telah memberikan berbagai insentif, termasuk pengurangan pajak impor dan subsidi tunai, industri otomotif Thailand masih menghadapi tantangan besar. Secara global, permintaan kendaraan listrik juga menurun, terutama karena berkurangnya subsidi dari berbagai negara. Sebagai contoh, Volvo Car AB baru-baru ini membatalkan rencana untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik pada akhir dekade ini.
Industri otomotif di Thailand juga mengalami penurunan secara keseluruhan, dengan proyeksi produksi kendaraan yang dikoreksi turun menjadi 1,7 juta unit dari sebelumnya 1,9 juta unit. Salah satu penyebab utama penurunan ini adalah tingkat penolakan kredit mobil yang mencapai 50%. Ini mengakibatkan penurunan penjualan mobil domestik sebesar 24% selama tujuh bulan pertama tahun 2024. Namun, penjualan kendaraan listrik justru mengalami peningkatan sebesar 13% pada periode yang sama. Berkat insentif pemerintah yang berhasil meningkatkan penjualan pada tahun sebelumnya.
” Baca Juga: Volkswagen Rencana Tutup Pabrik, PHK Ribuan Karyawan “
Meskipun ada permintaan yang cukup tinggi untuk kendaraan listrik di Thailand, masalah utama yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan pembiayaan. Krisda Utamote, penasihat Asosiasi Thailand, menegaskan bahwa masalah utama bukanlah kurangnya permintaan, melainkan ketatnya persyaratan kredit. Jika kredit tidak disetujui, maka penjualan pun akan terhambat. Bank of Thailand memperkirakan bahwa tingkat kredit bermasalah akan terus meningkat, menambah tantangan bagi produsen mobil listrik. Oleh karena itu, asosiasi kendaraan listrik mendesak pemerintah untuk segera mengatasi masalah utang rumah tangga yang menjadi akar permasalahan penurunan penjualan.