Langganan info – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya membawa diplomatik. Tetapi juga hasil konkret dalam bentuk delapan kesepakatan kerja sama. Yang ditandai dengan nota kesepahaman (MoU) selama kunjungannya ke Uni Emirat Arab (UEA). Pertemuan penting antara Jokowi dan Presiden UEA Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi. Menghasilkan langkah-langkah strategis bagi kedua negara.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kunjungan Presiden Joko Widodo menegaskan UEA sebagai mitra penting bagi Indonesia di Timur Tengah. Dengan hubungan bilateral yang mengalami perkembangan pesat dalam sepuluh tahun terakhir.
”Baca juga: Kondisi Ekonomi Energi Indonesia Rupiah Melemah”
“Kami menyaksikan peningkatan signifikan dalam sektor perdagangan, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 3,282 miliar pada tahun 2023. Menunjukkan peningkatan 52% dari tahun 2015,” ungkap Retno.
Delapan kesepakatan kerja sama yang ditandatangani antara Indonesia dan UEA menjangkau berbagai sektor strategis. Dari infrastruktur hingga energi, menandai komitmen kuat kedua negara dalam memperdalam kerja sama ekonomi dan teknologi.
”Simak juga: Lexus LBX, Mengubah Paradigma dengan Hybrid Terjangkau“
Kesepakatan ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua negara melalui kolaborasi dalam berbagai sektor strategis. Kunjungan ini tidak hanya mengukuhkan hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan UEA. Tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang berkelanjutan di masa depan.