Langganan info – Sorotan terhadap peran Marc Marquez di Ducati menjadi buah bibir di dunia MotoGP. Dennis Noyes, jurnalis otomotif senior asal Amerika Serikat, memberikan komentar tajam terkait keputusan Ducati dalam menghadirkan Marquez, bahkan jika itu berarti kehilangan Jorge Martin.
“Ducati ditempatkan di persimpangan jalan: mereka bisa menjadi hero atau zero dalam keputusan mereka,” ujar Noyes dilansir dari MotoSan. Memberikan gambaran kompleksitas keputusan yang diambil oleh pabrikan Italia tersebut.[4]
“Beberapa menilai langkah Ducati sebagai keputusan yang tepat, mengingat tim mereka telah membanggakan sejarah di MotoGP.[2] Namun, ada juga yang berpendapat Ducati telah melakukan kesalahan besar dengan mengorbankan potensi juara muda seperti Jorge Martin atau Enea Bastianini. Ini membuat kita bertanya-tanya: apakah keputusan mereka benar atau salah?”
“Baca juga:Charged Rimau,Motor Listrik Lokal dengan Sentuhan Subsidi” [3]
“Dengan ambisi yang tinggi, Ducati menginginkan untuk mempertahankan tiga pembalap utama dan tim satelit Pramac. Namun, apakah rencana tersebut berhasil? Terlepas dari upaya keras mereka, penandatanganan kontrak dengan Marquez menandai kehilangan Martin dan Bastianini, dengan ancaman akan kehilangan tim satelit mereka juga mengintai di latar belakang.”
Mengutip Noyes, banyak yang mengira Marquez akan bergabung dengan tim satelit Ducati, Pramac Racing. Namun, Marquez menegaskan bahwa dia tidak akan berganti dari satu tim satelit ke tim lain.
“Simak Juga:Mengungkap Kunci Pindahnya Marc Marquez ke Ducati” [5]
Gigi Dall’Igna, manajer tim Ducati,[1] dipandang sebagai pihak yang memegang kendali dalam memastikan Marquez tidak “melarikan diri” ke tim lain. Data kinerja Marquez bersama motor GP23 dipelajari dengan cermat, dan Ducati ingin memastikan mereka memegang kendali atas masa depan Marquez.
“Dalam waktu yang sangat singkat sejak debutnya di MotoGP Belanda, Marquez telah mencuri perhatian sebagai rookie paling menjanjikan. Pencapaiannya mencengangkan, memenangkan kejuaraan dunia di tahun pertamanya dengan enam podium, dua pole position, dan empat lap tercepat,” ucap Noyes, memberikan gambaran atas potensi besar Marquez di MotoGP.
Namun, di sisi lain, Yamaha masih berjuang untuk menemukan tim satelit yang dapat sejajar dengan Ducati. Pramac Racing, yang kehilangan Jorge Martin, menjadi salah satu kandidat utama bagi Yamaha. Yang menawarkan segudang kesepakatan demi memastikan keberadaan mereka di garis depan.
Semua ini menggambarkan betapa dinamisnya persaingan di MotoGP, di mana keputusan strategis suatu tim bisa memiliki dampak besar terhadap medan balap dan persaingan di masa depan.
[1] https://medan.tribunnews.com/2024/06/13/jurnalis-bongkar-ducati-ogah-rugi-datangkan-marquez-meski-jorge-martin-jadi-tumbal
[2] https://www.bolasport.com/read/314104864/jurnalis-otomotif-bongkar-keinginan-ducati-yang-tak-mau-rugi-dengan-kedatangan-marc-marquez-meski-jorge-martin-jadi-korban
[3] https://jangkauaninfo.com/berita/motor-listrik-lokal-dengan-sentuhan-subsidi/
[4] https://xplore.grid.id/male/bola-and-sport/read/314104996/bursa-transfer-motogp-jadi-korban-martin-dan-marquez-maverick-vinales-susul-bastianini-gabung-ktm
[5] https://newsterbaru.net/berita/marc-marquez/