langgananinfo.com – Kementerian Pekerjaan Umum terus mendorong pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu proyek penting adalah Jembatan Leta Oar Ralan, dikenal juga sebagai Jembatan Wear Arafura. Jembatan ini menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Pembangunan dimulai pada Desember 2016 dan selesai pada awal 2019.
“Baca Juga: Telkom Tunjuk Dian Siswarini Sebagai Direktur Utama Baru”
Spesifikasi dan Pendanaan Proyek Strategis di Maluku
Jembatan Wear Arafura memiliki panjang 322,8 meter dan lebar 10 meter. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp123,07 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), mencerminkan komitmen pemerintah dalam membiayai pembangunan infrastruktur strategis secara berkelanjutan. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Ambon saat itu, Satrio Sugeng Prayitno, turut mengawal dan memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai target dan standar teknis. Pembangunan jembatan ini menjadi bagian penting dari program Nawacita yang menargetkan pembangunan dari wilayah pinggiran sebagai wujud pemerataan hasil pembangunan nasional. Infrastruktur ini juga dirancang untuk tahan terhadap kondisi geografis dan iklim setempat.
Manfaat Ekonomi dan Sosial Langsung bagi Masyarakat
Jembatan Wear Arafura memiliki panjang 322,8 meter dan lebar 10 meter. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp123,07 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), mencerminkan komitmen pemerintah dalam membiayai pembangunan infrastruktur strategis secara berkelanjutan. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XVI Ambon saat itu, Satrio Sugeng Prayitno, turut mengawal dan memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai target dan standar teknis. Pembangunan jembatan ini menjadi bagian penting dari program Nawacita yang menargetkan pembangunan dari wilayah pinggiran sebagai wujud pemerataan hasil pembangunan nasional. Infrastruktur ini juga dirancang untuk tahan terhadap kondisi geografis dan iklim setempat, seperti angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga dapat beroperasi optimal dalam jangka panjang dan mendukung aktivitas masyarakat secara maksimal.
Pendorong Investasi dan Pariwisata Bahari di Tanimbar
Jembatan Wear Arafura memicu masuknya investasi baru di kawasan sekitarnya. Pemerintah daerah mencatat pembangunan pasar, penginapan, dan fasilitas wisata mulai tumbuh pesat. Potensi wisata bahari di Tanimbar kini lebih mudah dijangkau oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Pemerintah daerah juga aktif mempromosikan jembatan ini sebagai bagian dari paket wisata terpadu Maluku tenggara. Ikon infrastruktur ini menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
“Baca Juga: Meutya Hafid Tegaskan Game Online Bukan Olahraga Fisik”
Dampak Positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Maluku
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku mencapai 5,07 persen secara tahunan pada kuartal I 2025. Sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,16 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah tumbuh 9,21 persen dan menjadi komponen tertinggi. Keberadaan Jembatan Wear Arafura berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas logistik, mobilitas masyarakat, dan belanja pemerintah di sektor infrastruktur.