Langganan info – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil langkah kritis dalam memastikan ketersediaan pangan nasional dengan melakukan peninjauan langsung terhadap stok beras di Gudang Bulog Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah, pada Kamis (27/6/2024).[1] Dalam kunjungannya, Presiden tidak hanya memastikan distribusi lancar bantuan pangan kepada masyarakat, tetapi juga mengonfirmasi kelancaran program bantuan 10 kilogram beras per bulan yang diharapkan berlangsung hingga akhir tahun.
Dalam sambutannya, Presiden aktif berkomunikasi dengan penerima manfaat, memastikan bahwa bantuan pangan dari bulan Januari hingga Juni telah diterima dengan baik.[2] “Penerima sudah menerima bantuan dari Januari sampai Juni? Setelah Juni, nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya,” tegas Presiden Jokowi.
“Baca juga: Usulan Bansos bagi Keluarga Pelaku Judol Tanggapan BKKBN” [3]
Program bantuan pangan ini, yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menjadi fokus penting bagi pemerintah dalam memastikan kecukupan makanan bagi 22 juta masyarakat penerima manfaat. “APBN cukup enggak. Karena ini duit triliunan, gede banget. 10 kg per bulan untuk 22 juta masyarakat kita,” jelasnya.
Presiden juga menyoroti ketersediaan stok beras nasional yang dipegang oleh Badan Urusan Logistik (Bulog), dengan mengungkapkan bahwa saat ini terdapat stok nasional mencapai 1,7 juta ton, termasuk 1.500 ton yang tersedia di Gudang Bulog Buntok. “Berasnya dari Bulog. Bulog stoknya cukup enggak? Sekarang Bulog memiliki stok 1,7 juta ton. Di sini saja stoknya 1.500 ton, bukan kilo lho, ton,” ungkapnya dengan yakin.
Tidak hanya itu, Presiden juga membahas fluktuasi harga beras yang terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar global,[2] disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk di beberapa negara produsen. “Kenapa produksinya turun? Karena ada gelombang kekeringan, gelombang panas yang panjang di negara-negara, bukan hanya Indonesia,” papar Presiden.
“Simak juga: Adu Rekor Epik di Sirkuit Assen 2024 Marquez Dan Bagnaia“ [5]
Pemerintah di sisi lain, terus berupaya untuk meningkatkan produksi beras demi menstabilkan harga. Namun, Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepuasan petani dengan keterjangkauan harga untuk konsumen. “Pemerintah harus menjaga keseimbangan yang tidak mudah, menjaga keseimbangan agar harganya (membuat) petani senang, harga di pasar,[4] masyarakat juga senang. Tapi ya itu enggak mudah,” tuturnya dengan penuh pertimbangan.
Dengan demikian, langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kestabilan pasokan pangan nasional. Sekaligus menghadapi tantangan global yang mempengaruhi harga pangan di dalam negeri. Aksi Presiden Jokowi ini tidak hanya menekankan tanggung jawab administratif. Tetapi juga menunjukkan empati dan kesadaran akan pentingnya ketersediaan pangan yang memadai bagi seluruh rakyat Indonesia.
[1] https://www.bulog.co.id/2024/02/16/presiden-jokowi-cek-stok-beras-di-gudang-bulog-cibitung-dan-kembali-serahkan-bantuan-pangan/
[2] https://m.tribunnews.com/nasional/2024/06/28/presiden-jokowi-pastikan-stok-beras-di-gudang-bulog-mencukupi
[3] https://isicerita.com/informasi/usulan-bansos-bagi-keluarga-pelaku-judol-tanggapan-bkkbn/
[4] https://nasional.kompas.com/read/2024/06/27/17500241/pastikan-bansos-beras-lanjut-sampai-desember-jokowi-sebut-anggaran-mencukupi
[5] https://bahasinfo.net/sports/adu-rekor-epik-di-sirkuit-assen-2024-marquez-dan-bagnaia/