Langganan info – Paetongtarn Shinawatra, putri dari mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, secara resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Thailand pada hari Minggu (18/08). Pelantikan ini menandai babak baru dalam politik Thailand, di mana Paetongtarn menjadi perdana menteri termuda dalam sejarah negara tersebut. Lalu, apa saja tantangan yang harus dihadapi oleh pemimpin baru ini? Berikut ulasan lengkap mengenai pelantikan dan tantangan yang mungkin dihadapi Paetongtarn.
Pelantikan Paetongtarn Shinawatra sebagai Perdana Menteri Thailand terjadi setelah Mahkamah Konstitusi Thailand memecat Srettha Thavisin dan membubarkan partai oposisi utama, menambah ketidakpastian politik di negara tersebut. Paetongtarn, yang dikenal dengan julukan Ung Ing, diharapkan bisa membawa perubahan signifikan bagi Thailand. Dalam konferensi pers pertama setelah pelantikan, Paetongtarn berjanji untuk bekerja dengan terbuka bersama parlemen dan menerima berbagai ide untuk membangun negara.
“Sebagai kepala pemerintahan, saya akan bekerja dengan hati terbuka, terbuka terhadap semua ide untuk membantu membangun negara,” katanya. Paetongtarn menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan pendahulunya, termasuk stimulus ekonomi, reformasi besar-besaran, dan peningkatan sistem perawatan kesehatan universal.
“Baca juga: Kim Jong Un Menghadapi Banjir dengan SUV Mewah”
Dalam pidatonya, Paetongtarn menyebutkan pentingnya mengoordinasikan kekuatan dari berbagai elemen masyarakat. “Tugas ini tidak bisa dilakukan oleh perdana menteri saja. Saya harap saya bisa mengoordinasikan kekuatan semua generasi, semua orang berbakat di Thailand, mulai dari kabinet, koalisi, pegawai negeri, sektor swasta, dan rakyat,” ungkapnya. Ini menunjukkan niatnya untuk menciptakan pemerintahan yang inklusif dan kolaboratif.
Dukungan resmi dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn memungkinkan Paetongtarn untuk membentuk kabinet dalam waktu dekat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas politik di Thailand, yang sebelumnya terguncang oleh perubahan pemerintahan yang cepat.
Paetongtarn berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah diperkenalkan oleh pemerintahan sebelumnya. Salah satu program andalan yang akan diteruskan adalah dompet digital senilai 500 miliar baht (sekitar Rp226 triliun) yang dirancang untuk merangsang perekonomian. Selain itu, Paetongtarn juga berencana untuk melanjutkan reformasi dalam bidang kesehatan dan memerangi obat-obatan terlarang.
Penting untuk dicatat bahwa Paetongtarn akan melanjutkan kebijakan yang mempromosikan keragaman gender dan reformasi ekonomi besar-besaran. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kehidupan rakyat Thailand dan membantu memperbaiki perekonomian negara yang saat ini sedang lesu.
Paetongtarn adalah generasi ketiga dari keluarga Shinawatra yang menjabat sebagai perdana menteri Thailand. Keluarga ini telah lama memainkan peran penting dalam politik Thailand. Ayahnya, Thaksin, dan bibinya, Yingluck, pernah menjabat sebagai perdana menteri tetapi digulingkan melalui kudeta militer.
Sebelum terjun ke politik, Paetongtarn menjalankan bisnis hotel keluarga dan telah membangun profil publiknya dalam kampanye pemilu 2023. Partai Pheu Thai, yang merupakan partai politik yang didirikan oleh keluarga Shinawatra, bersama dengan mitra koalisi, memilih Paetongtarn sebagai pemimpin pemerintahan. Koalisi ini menguasai 314 kursi di parlemen dan memerlukan dukungan lebih dari separuh anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan yang stabil.
“Simak juga: Putin dan Kim Jong Un, Pertemuan Strategis di Pyongyang”
Dalam upacara pelantikan, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra hadir dan memberikan dukungannya kepada putrinya. Thaksin, yang kini berusia 75 tahun, berdiri di samping suami Paetongtarn di barisan depan. “Dia harus bekerja keras. Kelebihannya adalah, dia masih muda, dia bisa meminta bantuan siapa pun. Dia rendah hati,” kata Thaksin. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Thaksin pada kemampuan putrinya untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
Namun, tantangan besar menanti Paetongtarn dalam memimpin Thailand. Selain menghadapi masalah ekonomi dan sosial, dia juga harus menghadapi tantangan politik dari berbagai pihak, termasuk oposisi dan kelompok-kelompok yang tidak puas dengan pemerintahan saat ini.
Pelantikan Paetongtarn Shinawatra sebagai Perdana Menteri Thailand merupakan momen penting dalam sejarah politik Thailand. Sebagai perdana menteri termuda, dia menghadapi tantangan besar untuk membawa perubahan positif di negara tersebut. Dengan dukungan keluarga, komitmen terhadap reformasi, dan keinginan untuk bekerja secara inklusif, Paetongtarn diharapkan dapat membawa Thailand ke arah yang lebih baik. Ke depan, banyak yang akan menantikan langkah-langkah dan kebijakan yang akan diambil oleh pemimpin baru ini.