langgananinfo.com – Siti Hardijanti Rukmana, yang dikenal sebagai Tutut Soeharto, dan Siti Hediati Hariyadi, akrab dipanggil Titiek Soeharto. Hadir dalam acara silaturahmi kebangsaan antara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan keluarga Soeharto di kompleks parlemen Senayan, Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menyerahkan surat balasan terkait penghapusan nama ayah mereka, Presiden ke-2 RI Soeharto, dari Pasal 4 TAP XI/MPR/1998. Tutut Soeharto mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan pengabdian ayahnya kepada negara selama 32 tahun menjabat sebagai presiden.
” Baca Juga: Prestasi Biro Pemberitaan Parlemen dalam IDeaward 2024 “
Dalam pidatonya, Tutut menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang mungkin dilakukan oleh ayahnya selama masa kepemimpinan. Ia menegaskan bahwa sebagai manusia, ayahnya, seperti halnya semua orang, tidak luput dari kekhilafan. Titiek Soeharto juga mengemukakan hal serupa, menyatakan bahwa meskipun Soeharto telah banyak berkontribusi bagi bangsa, kesalahan yang terjadi selama kepemimpinannya tetap harus diakui. Dengan pengakuan ini, mereka berharap masyarakat bisa lebih objektif dalam menilai sejarah, serta menghargai kedua sisi dari kepemimpinan Soeharto.
Tutut menegaskan bahwa saat ini, lebih penting untuk memupuk persatuan bangsa dibandingkan dengan menyimpan dendam atas masa lalu. Ia percaya bahwa seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai memahami bahwa tindakan Soeharto tidak sepenuhnya negatif. Tutut menekankan pentingnya pengakuan terhadap kebenaran; yang benar harus diakui sebagai benar, dan yang salah tetap diakui sebagai salah. Dengan demikian, mereka berharap peristiwa ini menjadi momentum untuk menciptakan persatuan bangsa yang lebih kuat dan menghilangkan kebencian yang mungkin masih ada.
” Baca Juga: Kematian Hassan Nasrallah dalam Serangan Israel “
Titiek Soeharto menambahkan bahwa kepemimpinan Soeharto tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama berbagai pihak yang membantu pemerintahannya. Ia menegaskan bahwa meskipun ada kritik terhadap ayahnya, kontribusi Soeharto bagi kemajuan negara patut diingat dan dihargai. Bagi keluarga Soeharto, pengakuan terhadap jasa-jasa mantan presiden sangat penting. Tetapi mereka juga tidak menutup mata terhadap kesalahan yang terjadi selama masa kepemimpinannya. Dengan pendekatan ini, keluarga Soeharto berharap bisa berkontribusi dalam meredakan ketegangan dan mendorong rekonsiliasi di masyarakat.