Langganan info – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini melakukan tinjauan langsung terhadap implementasi program pompanisasi di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan memperbaiki sistem pengairan sawah melalui penggunaan pompa.
Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menyatakan harapannya bahwa pompanisasi ini akan secara signifikan meningkatkan hasil pertanian di daerah tersebut. Beliau menjelaskan bahwa para petani di sana sebelumnya hanya bisa melakukan satu kali panen karena terbatasnya pasokan air. Dengan diperkenalkannya sistem pompa ini, diharapkan mereka bisa beralih ke pola tanam dua hingga tiga kali dalam setahun, yang akan secara langsung meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani lokal.
”Baca juga: Skandal Pimpinan Lembaga Independen, Krisis Etika dan Kredibilitas“
Selain memberikan solusi bagi masalah kekurangan air, Presiden juga menekankan bahwa pompanisasi ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, terutama dalam mengantisipasi kemungkinan kekeringan yang lebih parah di masa depan. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mengingat ketahanan pangan sangat terpengaruh oleh fluktuasi iklim yang tidak terduga.
Presiden Jokowi tidak hanya memfokuskan pada situasi di Bantaeng. Namun juga mencatat bahwa program serupa telah dijalankan di seluruh Indonesia oleh Kementerian Pertanian. Di Bantaeng sendiri, pemerintah telah mengalokasikan 80 dari 150 unit pompa yang dibutuhkan. Meskipun masih ada kekurangan, langkah ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi petani setempat dalam meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan.
Kunjungan tersebut juga menandai kehadiran beberapa pejabat tinggi, termasuk Ibu Negara Iriana Jokowi. Serta para menteri terkait seperti Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen serius pemerintah untuk mendukung program ini secara menyeluruh dan terkoordinasi.
Dengan demikian, pompanisasi di Bantaeng bukan hanya merupakan langkah praktis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Tetapi juga merupakan bagian dari strategi nasional yang lebih besar. Untuk menghadapi tantangan lingkungan global serta memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan akan membawa dampak positif jangka panjang bagi ekonomi lokal dan ketahanan pangan nasional secara keseluruhan.