Langganan info – Di era digital yang serba cepat dan terhubung ini, kehidupan publik figur sering kali menjadi sorotan tajam dari netizen. Ashanty, seorang selebriti ternama Indonesia, menyadari betul bahwa keluarganya sering kali menjadi pusat perhatian dan komentar di media sosial. Dalam sebuah wawancara yang diadakan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin (12/8/2024), Ashanty berbicara secara terbuka mengenai bagaimana keluarganya menghadapi kritik dan komentar negatif dari netizen.
Sebagai seorang publik figur di negara dengan pengguna media sosial yang sangat besar, Ashanty menyadari bahwa kehidupannya dan keluarganya selalu menjadi topik pembicaraan. “Kita hidup di negara yang sosial medianya sudah seluas ini. Makanya disertasi aku adaptasi artis menghadapi transformasi digital,” ujar Ashanty. Dalam konteks ini, Ashanty menjelaskan bahwa kritik, bahkan fitnah, sudah menjadi hal yang biasa baginya.
“Baca juga: Jirayut dan Halda Rianta, Teman Tapi Sayang (TTS)”
Media sosial membawa dampak besar pada cara publik figur berinteraksi dengan penggemar mereka. Komentar positif dan negatif bisa mempengaruhi reputasi dan kesehatan mental seseorang. Untuk Ashanty dan keluarganya, menghadapi komentar negatif adalah bagian dari hidup yang mereka terima dengan penuh kesadaran.
Ashanty menekankan bahwa keluarganya telah siap secara mental untuk menghadapi berbagai komentar yang mungkin muncul. “Jadi kita memang sudah teruji, kita sekeluarga sudah teruji, sudah siap mental,” tambahnya. Kesiapan mental ini penting, mengingat bahwa komentar negatif sering kali bisa berdampak pada psikologis dan kesejahteraan seseorang.
Kesiapan mental keluarga Ashanty tidak hanya mencakup pengendalian diri, tetapi juga strategi menghadapi kritik. Mereka memilih untuk fokus pada hal-hal positif dan tidak membiarkan komentar negatif mempengaruhi kualitas hidup mereka. Hal ini termasuk:
Ashanty juga menanggapi langsung isu yang menimpa putrinya, Aurel Hermansyah, yang sering menerima hujatan body shaming di media sosial. Aurel, yang sebelumnya melalui fitur pesan berantai di Instagram, sempat curhat tentang hujatan yang diterimanya. “Kenapa ya orang-orang pada jahat banget. Aku yang nggak tahu apa-apa tiba-tiba dihujat seakan aku buat kejahatan,” tulis Aurel.
Body shaming adalah tindakan merendahkan atau mengkritik seseorang berdasarkan penampilan fisik mereka. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Aurel Hermansyah, yang baru-baru ini mengalami body shaming, mengungkapkan kesedihannya terkait komentar-komentar yang tidak menyenangkan yang diterimanya. “Sedih banget sampai sumpah serapah, body shamming, ungkit-ungkit masa lalu,” tambahnya.
Ashanty menegaskan pentingnya dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam menghadapi hujatan. Dukungan yang kuat dari keluarga membantu Aurel untuk tetap kuat dan fokus pada hal-hal positif. Selain itu, edukasi publik tentang dampak negatif body shaming dan pentingnya berperilaku baik di media sosial juga sangat diperlukan.
Upaya untuk mengurangi body shaming melibatkan berbagai langkah, termasuk:
Hidup di era digital membawa tantangan tersendiri, terutama bagi publik figur seperti Ashanty dan keluarganya. Kesiapan mental, dukungan dari keluarga, dan strategi yang tepat untuk menghadapi kritik dan hujatan menjadi kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Dengan memahami dampak media sosial dan body shaming serta terus berupaya untuk mendukung satu sama lain, diharapkan masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung.