langgananinfo.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi melantik Direktur Jenderal Pajak dan Bea Cukai yang baru pada Jumat (23/5) pagi. Pelantikan berlangsung tertutup di Aula Mezzanine Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat. Bimo Wijayanto diangkat sebagai Dirjen Pajak menggantikan Suryo Utomo. Sementara itu, Djaka Budi Utama ditunjuk sebagai Dirjen Bea Cukai menggantikan Askolani. Kedua pejabat baru ini akan mulai menjalankan tugas strategis di bidang perpajakan dan kepabeanan Indonesia.
“Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Ganggu Aktivitas Bandara Moskow”
Bimo Wijayanto Ditetapkan Presiden Prabowo sebagai Dirjen Pajak
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak pada Rabu (20/5). Bimo telah mengikuti proses asesmen sejak 20 Maret 2025. Ia mendapatkan mandat dari Menkeu Sri Mulyani untuk memperbaiki sistem perpajakan nasional. Bimo menegaskan fokusnya pada peningkatan akuntabilitas, integritas, dan independensi di sektor perpajakan. Pertemuan terakhirnya dengan Presiden berlangsung di Istana Negara, Jakarta.
Djaka Budi Utama Sebagai Dirjen Bea Cukai
Selain pengalaman militer, ia juga pernah menjabat posisi strategis sipil. Djaka pernah menjadi Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam dari Agustus 2021 hingga Juni 2023. Jabatan terakhirnya adalah Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) sejak Oktober 2024. Selain itu, Djaka dikenal memiliki kemampuan manajerial yang kuat dan kemampuan dalam mengelola tim besar, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif di institusi Bea Cukai. Keahliannya dalam kebijakan keamanan dan intelijen sangat mendukung tugas barunya.
Karier Djaka Budi Utama di Militer dan Pemerintahan
Selain tugas di BIN, Djaka memiliki rekam jejak panjang di berbagai posisi militer dan sipil. Pada 2023-2024, ia menjabat Asisten Panglima Intelijen TNI. Pada pertengahan 2024, Djaka menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan hingga Oktober 2024. Pengalamannya ini diharapkan memperkuat fungsi Bea Cukai dalam mengamankan kepentingan negara. Djaka juga dikenal memiliki kemampuan koordinasi lintas lembaga yang baik. Selain itu, ia memiliki wawasan strategis yang luas dalam bidang keamanan nasional dan pengelolaan risiko, sehingga mampu mengintegrasikan kebijakan pertahanan dengan pengawasan kepabeanan secara efektif. Keahliannya dalam analisis intelijen juga menjadi nilai tambah dalam menjalankan tugas barunya.
“Baca Juga: Polda Jatim Tetapkan Janhwa Diana Tersangka Ijazah”
Fokus Strategis Dirjen Pajak dan Bea Cukai Baru