Langganan info – PDIP sedang menyusun strategi taktis untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024, di mana beberapa calon kepala daerah didukung oleh Presiden Joko Widodo. Andi Widjajanto, seorang politikus senior PDIP, mengungkapkan bahwa partainya sedang melakukan pemetaan terhadap dukungan Jokowi di berbagai daerah untuk memahami dinamika pertarungan politik yang akan terjadi.
“Data kami menunjukkan bahwa ada kurang dari 30 daerah di mana calonnya terafiliasi dengan Pak Jokowi,”. Kata Andi Widjajanto seperti yang dilaporkan oleh Majalah Tempo pada Ahad, 16 Juni 2024.
PDIP khususnya memperhatikan daerah-daerah strategis di mana calon-calon yang terkait dengan Jokowi berpotensi untuk menguasai kekuasaan.[1] Contohnya di Sumatera Utara, di mana Bobby Nasution, menantu Jokowi, akan bertarung dalam kontestasi gubernur, serta di Kota Bogor, Jawa Barat, di mana asisten pribadi Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah, juga akan mencalonkan diri.
Beberapa tokoh utama menjelaskan kepada Tempo bahwa partai ini percaya bahwa hasil Pilkada 2024 akan memiliki dampak besar terhadap hasil Pemilu 2029. Karenanya, strategi PDIP lebih fokus pada pemilihan bupati dan wali kota sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi kemungkinan kekalahan di level gubernur yang didukung oleh Jokowi.
“Baca juga: Waspada! Bahaya Kadar Asam Urat Tinggi Setelah Lebaran“ [3]
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, mengonfirmasi bahwa partai sedang merancang strategi ini. “Jika kami tidak dapat mengendalikan level provinsi, akan memastikan kekuatannya di level bawah, yaitu bupati dan wali kota,” jelas Hasto.
Dinamika politik antara Presiden Jokowi dan PDIP memang mengalami ketegangan sejak Pilpres 2024. Meskipun PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md.,[1] Jokowi justru berhasil memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hingga saat ini, belum ada pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menandai kompleksitas hubungan politik di antara mereka.
Ketegangan antara PDIP dan Presiden Jokowi sejak Pilpres 2024 menambah kompleksitas dalam dinamika politik nasional. Meskipun pada awalnya diprediksi akan mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Pasangan yang diusung oleh PDIP, Presiden Jokowi justru memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.[2] Keputusan ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang arah koalisi politik di masa mendatang.
Ketidaksamaan pandangan antara PDIP dan pemerintah saat ini juga tercermin dalam ketidakadanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga saat ini.[4] Ini merupakan fenomena yang menarik mengingat sejarah politik kedua tokoh ini yang sebelumnya telah saling mendukung.
Dengan pendekatan strategis yang mereka ambil dalam Pilkada Serentak 2024. PDIP menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfokus pada menang atau kalah dalam kontes kekuasaan lokal, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap komposisi politik nasional. Partai ini menargetkan untuk memperkuat basis kekuatan di tingkat bawah, yaitu bupati dan wali kota, sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi kehilangan pengaruh di tingkat provinsi.
“Simak juga: Penegasan Oleh Tim Prabowo Soal Target Utang“ [5]
Strategi ini diyakini sebagai langkah cerdas dalam menghadapi dinamika politik yang terus berubah di Indonesia. Dengan mengevaluasi dan merespons pergeseran dukungan politik yang terjadi. PDIP berusaha untuk tetap relevan dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan politik utama di tanah air.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh PDIP adalah bagaimana mereka dapat menyatukan kembali kekuatan internalnya. Menghadapi persaingan yang semakin sengit di arena politik nasional. Dengan masuknya calon-calon yang memiliki keterkaitan dengan Presiden Jokowi dalam Pilkada 2024. PDIP harus mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa visi dan misi partai tetap terjaga di tengah dinamika politik yang kompleks dan beragam di Indonesia.
[1] https://metro.tempo.co/read/1881225/harun-masiku-tak-kunjung-ditangkap-novel-baswedan-pimpinan-kpk-sudah-sering-berbohong?tracking_page_direct_mobile
[2] https://www.rri.co.id/pilkada-2024/698551/rakernas-pdip-akan-bahas-strategi-pemenangan-pilkada-2024
[3] https://infoinspiratif.com/berita/saat-lebaran-idul-adha-tiba/
[4] https://lenteratoday.com/pdi-perjuangan-bakal-lawan-calon-yang-didukung-jokokwi-di-pilkada-2024/
[5] https://isicerita.com/uncategorized/tim-prabowo-menegaskan-bahwa-belum/