Langganan info – Ada satu pulau terpencil di Karibia yang mengundang perhatian dengan keunikan yang luar biasa: hewan-hewan eksotis dari Afrika berkelana di sana. Terletak hanya 30 menit berkendara dari tempat kelahiran Fidel dan Raúl Castro, pulau ini menjadi tempat yang misterius dan jarang didiami, dihuni oleh berbagai spesies binatang eksotis yang diperoleh dari berbagai negara di Afrika.
“Pulau di Karibia ini sungguh tidak seperti yang saya bayangkan di Kuba. Saya bahkan bisa menikmati steak antelop di sini, yang menjadi pilihan tak terduga bagi saya,” kata seorang pengunjung yang terkesan.
Ketika duduk di meja restoran, mereka memesan steak sapi dan antelop tanpa diketahui terlebih dahulu perbedaannya. Meskipun kedua hidangan disajikan dengan kentang tumbuk yang sama, perbedaannya sangat mencolok. Daging antelop memiliki warna lebih gelap, lebih tipis, dan cita rasanya mirip dengan skirt steak dan dendeng sapi.
“Baca juga: Perencanaan Pembangunan PLTN Pertama Di Indonesia“ [2]
Saat bersantap, pelayan dengan senang hati menceritakan tentang pengalaman melihat antelop hidup di alam liar esok pagi.[3] Dimulailah petualangan safari di Kuba.
Selama lima dekade terakhir, Kuba telah memberikan bantuan signifikan kepada lebih dari dua belas negara Afrika, dengan menyediakan personel militer, tentara, dan layanan sipil. Pulau ini menjadi tempat yang unik untuk memperingati persahabatan dan solidaritas ini.
Cayo Saetia, dengan luas 42 kilometer persegi, terletak di ujung timur laut Kuba.[1] Terisolasi oleh hutan lebat, pulau ini dahulu menjadi tempat para pejabat pemerintah Kuba berburu babi hutan dan rusa pada tahun 1970-an, bahkan kabarnya menjadi tempat liburan favorit Fidel dan Raúl Castro.
Namun, sejak tahun 1980-an, pulau ini menjadi tempat bagi sejumlah besar binatang eksotis, yang sebagian besar berasal dari Afrika. Binatang paling melimpah di sini adalah antelop, mulai dari eland Namibia hingga nilgai India, yang telah beradaptasi dengan baik dengan lingkungan alaminya.
“Simak juga: Pergeseran Tren di Eropa Dan Amerika,Dari Smartphone ke?“ [4]
Di tengah hutan belantara terdapat Villa Cayo Saetia, satu-satunya hotel di pulau ini dengan 12 kamar luas dan restoran yang menyajikan hidangan eksotis di tengah alam liar.
Sementara pulau ini mungkin jauh dari keramaian Kuba yang dikenal. Kehadiran binatang-binatang ini memberikan pengalaman kuliner yang unik di tempat yang sejauh ini dari kekurangan bahan makanan pokok seperti mentega, ayam, atau mayones.
Di samping itu, Villa Cayo Saetia menawarkan panorama indah dengan pemandangan perairan biru dan lembah hijau subur. Dihiasi dengan pohon palem dan mangga yang menciptakan suasana tropis.
Selain antelop, pulau ini juga dihuni oleh berbagai spesies lain seperti iguana, burung elang, kuda liar, dan ular tidak berbisa.[5] Pengunjung bahkan dapat menyewa jip untuk menjelajahi padang rumput Cayo yang luas. Melihat lebih dekat binatang-binatang yang tidak lazim di Kuba.
Dengan semua keunikan ini, Cayo Saetia tidak hanya menjadi tempat wisata. Tetapi juga simbol dari hubungan sejarah Kuba dengan Afrika dan komitmennya untuk konservasi dan keberagaman hayati.
[1] https://travel.detik.com/international-destination/d-7394231/pulau-terpencil-di-karibia-kini-dihuni-hewan-eksotis-afrika-kok-bisa?utm_source=detik.com&utm_medium=referral
[2] https://bahasinfo.net/informasi/perencanaan-pembangunan-pltn-pertama-di-indonesia/
[3] https://www.bbc.com/indonesia/vert-tra-45605828.amp
[4] https://jangkauaninfo.com/berita/dari-smartphone/
[5] https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pulau_San_Andrés