Anak Kelas 2 SD Mengalami Haid Dini, Penjelasan Dokter
langgananinfo.com – Menstruasi umumnya terjadi saat anak memasuki usia 10 hingga 15 tahun. Namun, seorang pengguna media sosial X membagikan kisah tentang seorang anak yang sudah mengalami haid meskipun baru duduk di kelas 2 SD dan berusia di bawah 10 tahun.
Cuitan tersebut menjadi viral dan menarik perhatian banyak netizen. Beberapa pengguna lain pun membagikan pengalaman serupa di lingkungan mereka.
Baca Juga: Pramugari Pensiun Setelah 38 Tahun, Pilot Beri Salam di Udara
“Agak sedikit shock, kelas 2 SD sudah haid, padahal tidak suka makan daging-dagingan, hanya makan ikan dan tidak suka sayur. Kira-kira penyebabnya apa ya?” tulis akun @tanyakanrl di X, Selasa (25/3/2025).
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, menjelaskan bahwa menstruasi pertama atau menarche umumnya terjadi antara usia 10 hingga 15 tahun. Jika menstruasi terjadi lebih awal dari rentang usia tersebut, kondisi ini disebut pubertas dini.
“Sebagian besar kasus pubertas dini terjadi tanpa penyebab yang jelas. Berdasarkan penelitian, sekitar 90% kasus tidak diketahui penyebab pastinya,” ujar dr. Andrew kepada Okezone, Selasa (25/3/2025).
Namun, ia juga menyebutkan beberapa faktor yang dapat memicu pubertas dini, seperti gangguan hormonal dan kelainan pada otak.
“Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan pubertas dini antara lain kelainan pada otak seperti tumor atau cedera otak yang mengganggu hormon, faktor genetik, serta gangguan pada organ hormonal seperti ovarium,” tambahnya.
Selain gangguan hormon, pubertas dini juga bisa dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat.
“Gaya hidup seperti pola makan yang buruk, obesitas, serta tekanan stres dapat meningkatkan risiko anak mengalami pubertas dini,” jelas dr. Andrew.
Ia juga menyebut bahwa faktor keturunan bisa berperan. Jika seorang ibu mengalami pubertas dini, kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami kondisi serupa.
Baca Juga: 5 Tips Mudik Sehat dan Aman bagi Penderita Sakit Jantung
Kesimpulan
Pubertas dini dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas, tetapi beberapa faktor seperti gangguan hormon, kelainan otak, faktor genetik, serta pola hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risikonya.
Orang tua sebaiknya memperhatikan pola makan, keseimbangan nutrisi, serta mengelola stres anak agar pertumbuhan dan perkembangan hormon tetap normal. Jika anak mengalami pubertas dini, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.