Langganan info – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia baru-baru ini menanggapi berbagai rumor yang beredar mengenai vaksin polio nOPV2. Menurut BPOM, vaksin ini terbukti aman dan bermanfaat setelah melalui berbagai uji dan evaluasi yang ketat. Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Nova Emelda, S.Si, MS, Apt, mengungkapkan bahwa vaksin polio nOPV2 telah memperoleh izin edar resmi dari BPOM pada akhir tahun 2023.
Nova Emelda menjelaskan bahwa vaksin polio tetes nOPV2 sudah melewati proses evaluasi yang menyeluruh sebelum mendapatkan izin edar. “Sebelum vaksin ini mendapatkan izin edar EUA pada tahun 2020, sudah ada data yang menjamin khasiat, keamanan, dan mutu vaksin tersebut,” katanya dalam sebuah talkshow BPOM baru-baru ini. Proses evaluasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komnas Penilai Obat yang terdiri dari para pakar akademisi, asosiasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Komnas KIPI (Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), dan ITAGI (Ikatan Ahli Kesehatan Anak Indonesia).
Nova menambahkan bahwa evaluasi ini tidak hanya melibatkan data klinis, tetapi juga data non-klinis dari uji hewan. “Sebelum diberikan kepada manusia, vaksin ini diuji pada hewan untuk memastikan keamanannya. Setelah itu, data klinis dari fase 1, 2, dan 3 diuji untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya,” ujarnya. Proses ini menjamin bahwa vaksin nOPV2 aman dan bermanfaat untuk digunakan manusia.
“Baca juga: Infeksi Saluran Kemih Bahaya Pada Bayi”
Dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dan mencegah penyebaran virus polio. Kementerian Kesehatan Indonesia menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua pada minggu ketiga Juli 2024. PIN Polio ini akan dilaksanakan secara massal di 27 provinsi di Indonesia. Dengan tujuan mencapai kekebalan kelompok yang optimal dan mencegah perluasan transmisi virus polio.
Pentingnya PIN Polio tidak bisa dianggap remeh, mengingat potensi dampak serius dari infeksi polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio lengkap. “Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Vaksin yang akan diberikan meliputi vaksin tetes dan suntik,” jelas Nova.
“Simak juga: Demam Berdarah Dengue, Ancaman Tumbuh Subur di Indonesia”
Walaupun vaksin nOPV2 telah terbukti aman, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus polio. Sejak tahun 2022 hingga 2024, telah dilaporkan total 12 kasus kelumpuhan yang disebabkan oleh virus polio, dengan 11 kasus berasal dari virus polio tipe 2 dan satu kasus dari virus polio tipe 1. Kasus-kasus ini tersebar di delapan provinsi, termasuk Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.
Dengan adanya vaksin nOPV2 dan upaya berkelanjutan dalam program imunisasi. Diharapkan Indonesia dapat lebih efektif dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran virus polio serta melindungi generasi mendatang dari ancaman penyakit ini. BPOM, bersama dengan Kementerian Kesehatan dan berbagai pihak terkait. Terus bekerja keras untuk memastikan vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah yang terbaik dan paling aman.