Langganan info – Kecanduan gadget pada anak-anak telah menjadi isu serius yang menyita perhatian banyak orang tua dan profesional kesehatan. Fenomena ini mengkhawatirkan karena dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak. Ketergantungan pada gadget, seperti smartphone dan tablet, sering kali mengakibatkan anak-anak enggan melepaskan perangkat mereka dari pagi hingga malam hari. Artikel ini akan membahas faktor-faktor pemicu kecanduan gadget, dampak yang ditimbulkan, serta solusi yang bisa diterapkan oleh orang tua untuk mengatasi masalah ini.
Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), salah satu faktor utama yang memicu kecanduan gadget adalah rasa kesepian yang dirasakan anak. Dalam banyak kasus, anak merasa terabaikan dan kurang mendapatkan perhatian dari orang tua mereka. “Salah satu hal yang bisa menyebabkan kecanduan gadget adalah rasa lonely (kesepian) dari si anak. Anak itu merasa sendirian di tengah keramaian,” ujar dr. Piprim di kantor IDAI, Jakarta Pusat.
“Baca juga: Penyakit Jantung di Usia Muda, Mengenali Gejala & Penyebabnya”
Kurangnya interaksi antara orang tua dan anak sering kali membuat anak mencari hiburan dan pelarian melalui gadget. Ketika anak mencoba curhat atau berbagi masalah dengan orang tua dan tidak mendapatkan tanggapan atau dukungan yang memadai, mereka cenderung beralih ke perangkat elektronik sebagai sumber kenyamanan. “Karena dia curhat ke ibunya, nggak dapat. Curhat ke bapaknya, nggak dapat. Jadi peran orang tua, parenting-nya harus diberdayakan,” lanjutnya.
Selain itu, dr. Piprim juga mencatat bahwa beberapa orang tua memberikan gadget kepada anak-anak mereka sebagai cara untuk menghindari gangguan selama melakukan aktivitas sehari-hari. Ini adalah praktik yang sangat umum di mana orang tua lebih memilih memberi anak-anak mereka gadget agar tetap tenang dan tidak mengganggu aktivitas mereka sendiri. “Kenapa ini dibiarkan saja? Karena kalau anaknya anteng, orang tua senang. Orang tuanya main gadget juga. Jadi bapak dan ibunya main gadget juga, anak dikasih gadget agar nggak ganggu bapak ibunya. Saya kira ini fenomena yang nggak sehat,” jelasnya.
Kecanduan gadget dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada perkembangan anak. Salah satu dampaknya adalah gangguan dalam tumbuh kembang anak. Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget, terutama di bawah usia dua tahun, bisa mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan komunikasi. Kegiatan yang seharusnya melibatkan interaksi sosial dan belajar berbicara bisa terabaikan jika anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan layar.
Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak IDAI, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), menegaskan bahwa anak-anak perlu diberikan contoh yang baik dari orang tua terkait penggunaan gadget. “Sebaiknya dibatasi, ibunya sehari hanya beberapa jam pakai HP. Sehingga mereka (anak-anak) bisa mencontoh,” kata dr. Rini. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, sehingga penting bagi orang tua untuk mengurangi penggunaan gadget mereka sendiri sebagai contoh yang baik.
“Simak juga: Porsi Sarapan Besar Menyehatkan Tubuh, Mitos atau Fakta?”
Kecanduan gadget pada anak adalah masalah kompleks yang memerlukan perhatian serius dari orang tua dan masyarakat. Dengan memahami faktor-faktor pemicu, dampak negatif, dan solusi yang efektif, orang tua dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu anak-anak mereka mengelola penggunaan gadget dengan lebih sehat. Melalui pendekatan yang terencana dan penuh perhatian, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang baik dan menikmati keseimbangan yang sehat antara waktu layar dan interaksi sosial.