langgananinfo.com – Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang menyerang banyak orang, termasuk wanita. Para peneliti menemukan bahwa pengaruh diabetes pada wanita memiliki karakteristik khusus. Wanita harus memahami gejala, risiko, dan langkah preventif sejak dini. Kondisi ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan insulin yang dihasilkan pankreas. Ketika tubuh tidak mampu mengontrol glukosa, risiko diabetes meningkat.
“Baca Juga: BULOG Tembus 1 Juta Ton, Optimalkan Penyerapan Panen Raya“
Para dokter membagi diabetes menjadi empat jenis utama. Pertama, diabetes tipe 1 terjadi karena serangan autoimun pada sel penghasil insulin. Kedua, diabetes tipe 2 paling umum terjadi akibat gaya hidup tidak sehat seperti pola makan buruk dan kurang olahraga. Ketiga, diabetes tipe 3 berhubungan dengan resistansi insulin pada otak yang memengaruhi fungsi sel otak. Keempat, diabetes gestasional muncul selama kehamilan akibat pengaruh hormon plasenta yang mengganggu kerja insulin.
Wanita Menghadapi Risiko Tinggi
Wanita menghadapi risiko tinggi karena faktor fisiologis dan hormonal. Angka kematian akibat komplikasi diabetes pada wanita lebih tinggi dibanding pria. Wanita sering gagal mendapatkan deteksi dini dan pengobatan yang intensif. Oleh sebab itu, pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting.
Para dokter spesialis menyebutkan gejala diabetes spesifik pada wanita. Pertama, infeksi jamur berulang muncul akibat kadar gula tinggi. Infeksi ini muncul di mulut, area intim, dan menyebabkan gatal, keputihan, atau lapisan putih di lidah. Kedua, wanita rentan mengalami infeksi saluran kemih. Gejala seperti nyeri saat buang air kecil dan urin keruh perlu diwaspadai. Ketiga, fluktuasi kadar gula terjadi menjelang menstruasi. Lonjakan gula selama dua minggu sebelum menstruasi membuat pengelolaan diabetes rumit. Keempat, risiko penyakit jantung meningkat, terutama setelah menopause. Penurunan hormon estrogen meningkatkan kerentanan pada serangan jantung. Kelima, penurunan libido sering terjadi karena kadar gula tidak stabil. Kulit kepala dan area intim kering mengurangi gairah seksual.
Pertama-tama, penyebab diabetes pada wanita serupa dengan pria. Selain itu, gangguan produksi insulin dan pola makan buruk memainkan peran utama. Namun demikian, perubahan hormonal selama menstruasi, kehamilan, dan menopause memperparah kondisi. Oleh karena itu, langkah preventif meliputi pemeriksaan rutin, pola makan seimbang, aktivitas fisik, dan pemantauan gula darah.
“Baca Juga: Sering Skip Olahraga Saat Lebaran? Ini Tips Balik Rutinnya!“
Pertama-tama, wanita harus merawat diri dengan cermat. Selanjutnya, menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala memungkinkan deteksi gejala sejak dini. Karena itu, kita harus mengadopsi gaya hidup sehat untuk mengelola diabetes secara efektif. Dengan demikian, melalui langkah-langkah sederhana ini, wanita dapat mengurangi risiko komplikasi dan menjalani kehidupan yang lebih sehat serta berkualitas.